04 November 2018

Apa yang dimaksud dengan bisnis?

Dapatkah kalian menjawab pertanyaan itu? Jika kalian menjawab Bisnis adalah usaha memutar uang untuk mendapatkan keuntungan, atau Bisnis adalah menjual barang untuk memperoleh keuntungan (profit). Semua jawaban itu benar, tetapi untuk lebih tepatnya saya akan menjelaskan definisi bisnis.

Dalam ilmu ekonomi, bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen untuk mendaapatkan laba. Secara historis kata bisnis dari bahasa inggris business, dari kata dasar busy  yang berarti "sibuk" dalam konteks invidu, komunitas, ataupun masyarakat. Dalam artian, sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan.

Ada banyak macam bisnis yang umumnya kita ketahui, macam-macam bisnis ini dapat dikelompokkan berdasarkan aktivitasnya, yaitu:

  • Manufaktur adalah bisnis ini kegiatannya memproduksi produk yang berasal dari bahan mentah dengan bahan bahan pendukung, kemudian dijual untuk mendapatkan keuntungan. Contoh manufaktur adalah perusahaan yang memproduksi barang fisik seperti mobil, motor, elektronik.
  • Jasa adalah bisnis yang menghasilkan barang intangible, dan mendapatkan keuntungan dengan cara meminta bayaran atas jasa yang mereka berikan. Contoh bisnis jasa adalah konsultan dan psikolog.
  • Pengecer dan distributor adalah pihak yang berperan sebagai perantara barang antara produsen dengan konsumen. Kebanyakan toko dan perusahaan yang berorientasi-konsumen adalah distributor atau pengecer. Contok toko waralaba.
  • Bisnis Pertanian dan Pertambangan adalah bisnis yang memproduksi barang-barang mentah, seperti tanaman dan barang tambang seperti minyak bumi, batu bara.
  • Bisnis financial adalah bisnis yang mendapatkan keuntungan dari kegiatan investasi dan pengelolaan modal.
  • Bisnis informasi adalah bisnis menghasilkan keuntungan terutama dari pejualan-kembali properti intelektual (intelellectual property).
  • Utilitas adalah bisnis yang mengoperasikan jasa untuk publik, seperti listrik dan air, dan biasanya didanai oleh pemerintah.
  • Bisnis real estate adalah bisnis yang menghasilkan keuntungan dengan cara menjual, menyewakan, dan mengembangkan properti, rumah, dan bangunan.
  • Bisnis transportasi adalah bisnis yang mendapatkan keuntungan dengan cara mengantarkan barang atau individu dari sebuah lokasi ke lokasi yang lain.
Dalam ekonomi kapitalis, kebanyakan bisnis dimiliki oleh pihak swasta, bisnis dibentuk untuk mendapatkan profit dan meningkatkan kemakmuran para pemiliknya. Namun, tidak semua bisnis mengejar keuntungan, misalnya bisnis koperatif yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan semua anggotanya atau institusi pemerintah yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Berikut perbedaan bisnis mengejar keuntungan dan yang tidak mengejar keuntungan :

1.Bisnis mengejar keuntungan

(-)  Penjual barang atau jasa dengan harga setinggi-tingginya. 
(-)  Penjual barang atau jasa dengan tujuan memperkaya diri.
(-)  Penjual barang atau jasa dengan tujuan mendapat untung sebanyak-banyaknya.
(-)  Bisnis dimiliki oleh pihak swasta.
(-)  Penjual jelas mendapatkan untung dari hasil usaha organisasinya.


2.      Bisnis yang tidak mencari keuntungan

(-)  Penjual barang atau jasa dengan harga murah dan terjangkau. 
(-)  Penjual barang atau jasa dengan untuk membantu sesama dan memenuhi kebutuhan manusia.
(-)  Penjual hanya mengambil sedikit keuntungan dari barang atau jasa yang dijualnya dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia.
(-)  Bisnis dimiliki oleh instansi atau pemerintah.
(-)  Tidak jelas asal pendapatannya, apakah dari anggota, klien, atau donatur.

Dalam menjalankan bisnis, pasti adakalanya masalah datang menghampiri. Banyak pengusaha yang bertahan dan menghadapi masalah tersebut, ada juga yang memutuskan untuk berhenti atau beralih ke bisnis lainnya. Lalu apa saja masalah bisnis yang biasanya datang menghapiri pengusaha?


1. Apa yang akan Diproduksi (What)?

Penentuan apa yang akan diproduksi merupakan masalah pokok dan penting dalam ekonomi. Karena, selain jumlah sumber daya yang terbatas, kesalahan penentuan apa yang akan diproduksi bisa mengakibatkan kerugian, bahkan kebangkrutan bagi produsen, serta dapat pula merugikan masyarakat karena adanya barang dan jasa yang menumpuk dan  tidak terpakai. Ini merupakan pemborosan sumber daya. Untuk mengetahui apa saja yang perlu diproduksi dalam rangka  memenuhi keinginan konsumen, pihak produsen harus memiliki penilaian berdasarkan  kesesuaian  dengan karakteristik dasar manusia yaitu:
a. Manusia memiliki sifat tidak pernah puas, sehingga tiap produk membutuhkan inovasi tanpa henti.
b. Manusia menyukai hal hal yang praktis, sehingga produk yang dihasilkan harus memiliki kemampuan untuk mempermudah kehidupan manusia.
c. Manusia memiliki sifat ingin diakui dan dihargai, sehingga bagi beberapa kalangan, ingin memiliki barang-barang yang bersifat prestise atau mewah.
d. Manusia memiliki rasa ingin tahu, sehingga cenderung membutuhkan barang-barang yang mendukung rasa ingin tahu mereka.

2. Bagaimana Cara Memproduksi (How)?

Apabila produsen sudah menentukan apa yang akan diproduksi, langkah berikutnya adalah memikirkan bagaimana cara memproduksinya. Cara memproduksi sangat berkaitan dengan cara mengombinasikan sumber daya atau faktor produksi yang dibutuhkan untuk memproduksi barang dan jasa. Untuk menentukan cara produksi mana yang sesuai, produsen perlu mempertimbangkan aspek efisiensi atau penghematan. Pilihlah cara produksi yang paling sedikit membutuhkan biaya agar barang dan jasa yang dihasilkan bisa dijual dengan harga relatif murah.

Penghematan bisa dilakukan, misalnya dengan mencari bahan baku dengan harga yang lebih murah tetapi tetap baik mutunya. Selain itu, pertimbangkan pula, perlukah menggunakan mesin-mesin modern? Apabila permintaan sedikit, penggunaan mesin modern tentu belum diperlukan.

3. Untuk Siapa Barang/Jasa Diproduksi (Whom)?

Hal ini  berkaitan dengan cara mendistribusikan barang atau jasa ke dalam pasar, dengan kata lain siapa yang membutuhkan barang tersebut dan siapa saja yang menikmati hasilnya. Untuk merumuskan jawaban dari pertanyaan ‘untuk siapa’ hal-hal yang perlu dipertimbangkan antara lain:

a. Apa Barang yang Diproduksi?

Pertanyaan ini akan menjawab tentang siapa saja yang akan terlibat dalam proses produksi dan ikut menikmati keuntungan dari proses produksi barang tersebut. Misalnya, penyedia bahan baku, pegawai yang akan menerima upah, serta pemilik tanah atau bangunan yang akan menerima uang sewa.

b. Siapa Pengguna Produk & Distribusinya?

Pengguna produk akan menjelaskan ke mana barang tersebut akan didistribusikan, dengan cara apa pendistribusiannya, dan bagaimana barang tersebut bisa sampai ke tangan konsumen. Misalnya jika barang tersebut untuk para remaja dan dipasarkan secara online, maka jasa kurir atau pengantaran, akan ikut menikmati hasil dari proses produksi dan distribusi.

c. Apakah Angka Pengangguran di Tempat Pemasaran Sangat Tinggi?

Mengetahui jumlah angka pengangguran di suatu daerah sangatlah penting, dengan asumsi, jika angka pengangguran rendah, maka daya beli masayarakat di daerah tersebut akan tinggi, karena mereka memiliki penghasilan untuk melakukan pembelian.

Mengenali 3 (tiga) permasalahan dasar dalam ekonomi modern, akan membantu sebuah perusahaan untuk memiliki perencanaan yang baik dalam proses produksi mereka. Akan tetapi, walaupun permasalahan ekonomi modern ini terkesan mudah dikenali, namun dalam pelaksanaannya membutuhkan waktu dan biaya yang tidak sedikit untuk melakukan risetnya. Agar riset tersebut bisa berjalan dengan lancar, ada baiknya perusahaan  memiliki perencanaan dan pencatatan keuangan yang baik.

Reference:

No comments:

Post a Comment